Selasa, 27 Maret 2018

Sikap-sikap Ilmiah dalam Penulisan Ilmiah




KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penulis mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas Mata Kuliah “TeknikPenulisanIlmiah” yang membahas tentang “Sikap-sikap Ilmiah dalam Penulisan Karya Ilmiah”.
Kami selaku penulis mengucapkan Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan atau pengetahuan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca, khususnya paraMahasiswa.



Tembilahan, 14 Februari 2017


Penulis








DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR  ..............................................................................          i   
DAFTAR ISI...............................................................................................          ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................          1
        A.  Latar belakang..............................................................................             
       B. Rumusan masalah ......................................................................                                                    
       C. Tujuan...............................................................................................          3
BAB II PEMBAHASAN............................................................................          4
A.    Pengertian Sikap Ilmiah...................................................................          4
B.     Pentingnya Menguasai Sikap Ilmiah................................................          5
C.     Beberapa Sikap Ilmiah dalam Penulisan Karya Ilmiah....................          6
D.    Menumbuhkan Sikap Ilmiah............................................................          9
BAB III PENUTUP....................................................................................          11
A.    Kesimpulan......................................................................................          11
B.     Saran................................................................................................          12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................          13






BAB I
PENDAHULUAN
A.  LatarBelakang
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan.
Maka sudah selayaknyalah jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain. Jika tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengan tema yang sama, tujuannya adalah sebagai upaya pengembangan dari tema terdahulu atau disebut juga dengan penelitian lanjutan.
Ilmu alamiah dasar merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang pola piker manusia mulai dari sejarah perkembangan awal hingga pemikiran- pemikiran yang serba maju mulai dari penelitian-penelitian yang masih menggunakan metode-metode zaman dahulu hingga menggunakan metode-metode yang sudahcanggih.
Namun dalam menulis karya ilmiah terdapat sikap-sikap penulisan ilmiah. Sikap menurut Gagne adalah suatu kondisi yang internal. Sikap mempengaruhi pilihan untuk bertindak. Kecendrungan untuk memilih obyek terdapat pada diri pembelajar, bukan kinerja yang spesifik. Sikap juga merupakan kemampuan internal yang berperan dalam mengambil tindakan. Dimana tindakan yang akan dipilih tergantung pada sikapnya terhadap penilaian akan untung atau rugi, baik atau buruk, memuaskan atau tidak, dari suatu tindakan yang dilakukannya.
Sikap merupakan produk dari kegiatan belajar. Sikap diperolah melalui proses seperti pengalaman, pembelajaran, identifikasi, perilaku peran (guru-murid-orangtua-anak). Karena sikap itu dipelajari,  sikap juga dapat dimodivikasi dan diubah. Pengalaman baru secara konstan mempengaruhi sikap, membuat sikap berubah, intensif, lemah, ataupun sebaliknya.
Sikap ilmiah adalah suatu sikap yang menerima pendapat orang lain dengan baik dan benar yang  tidak mengenal putus asa serta dengan ketekunan juga keterbukaan. Sikap ilmiah merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang ilmuwan atau akademis ketika menghadapi persoalan-persoalan ilmiah. Sikap ilmiah ini perlu dibiasakan dalam berbagai forum ilmiah, misalnya dalam diskusi, seminar loka karya, dan penulisan karya ilmiah. Sikap ilmiah yang dimaksud adalah sikap yang seharusnya dimiliki oleh seorang peneliti.
Kemudian sikap ilmiah mempunyai arti yang luas juga yaitu sikap-sikap yang harus dimiliki oleh seorang saintis yang terdiri dari berbagai macam jenisnya, mulai dari objektiv, jujur, toleransi, bertanggungjawab, disiplin, dan terbuka dalam mengumpulkan data. Maka dari itu sikap ilmiah tidak hanya berguna didalam suatu organisasi akan tetapi juga dalam kehidupan masyarakat, juga dapat membentuk kepribadian baik dari seseorang.  Coba saja kita bedakan anak sekarang yang tidak mempunyai kepribadian sikap ilmiah, seperti jaman sekaran ganak yang mencuri dan berkelakuan criminal. Maka akansangat terlihat beda jauh sekali di bandingkan anak yang mempunyai sikap ilmiah dalam kehidupan sehari-harinya mereka pasti akan berpikir dua kali untuk melakukan hal semena-mena.
Tanpa memiliki sikap ilmiah seseorang tidak bisa membuat karya ilmiah karena dalam membuat sebuah karya ilmiah yang baik harus mereferensi kepada penelitian yang lain yang sebelumnya telah dilakukan. Maka dari itu penting sekali menumbuhkan sikap ilmiah apalagi dalam penulisan karya ilmiah agar dapat memperoleh penemuan-penemuan yang berkualitas tinggi dan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan manusia.
B.  RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang yang disampaikan pada paparan di atas, ada beberapa permasaahan yang bisa penulis diangkat, yaitu:
1.    Apakah pengertian sikap ilmiah dalam penulisan karya ilmiah?
2.    Apa pentingnya menguasai sikap ilmiah?
3.    Bagaimana sikap-sikap ilmiah dalam penulisan karya ilmiah?
4.    Bagaimana menumbuhkan sikap ilmiah?
C.  Tujuan
Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang disampaikan di atas, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, antara lain:
1.    Untuk mengetahui pengertian sikap karya ilmiah.
2.    Untuk mengetahui pentingnya menguasai sikap ilmiah.
3.    Untuk mengetahui sikap-sikap ilmiah dalam penulisan karya ilmiah.
4.    Untuk menumbuhkan sikap ilmiah.
























BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Sikap Ilmiah
Menurut Baharuddin(1982:34) mengemukakan bahwa:”Sikap ilmiah pada dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan oleh para Ilmuwan saat mereka melakukan kegiatan sebagai seorang ilmuwan”.
The Liang Gie (Devi Ertanti, 2010: 16) mengemukakan bahwa  sikap ilmiah adalah suatu kecenderungan pribadi seorang ilmuwan untuk berperilaku atau memberikan tanggapan dalam hal-hal tertentu sesuai dengan pemikiran ilmiahnya atau tidak bertentangan dengan citra keilmuwan pada umumnya.
Burhanuddin Salam (2005: 38) mengemukakan bahwa sikap ilmiah  merupakan suatu pandangan seseorang terhadap cara berpikir yang sesuai dengan metode keilmuan, sehingga timbulah kecenderungan untuk menerima ataupun menolak terhadap cara berpikir yang sesuai dengan keilmuan tersebut. Seorang ilmuwan jelas harus memiliki sikap yang positif, atau kecenderungan untuk menerima cara berpikir yang sesuai dengan metode keilmuan yang dimanifestasikan di dalam kognisinya, emosi atau perasaannya serta di dalam perilakunya.
Sikap ilmiah merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang ilmuwan atau akademisi ketika menghadapi persoalan-persoalan ilmiah. Sikap ilmiah ini perlu dibiasakan dalam berbagai forum ilmiah, misalnya dalam diskusi,seminar, loka karya, dan penulisan karya ilmiah.[1]
Sikap ilmiah pada dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan oleh para Ilmuwan saat mereka melakukan kegiatan sebagai seorang ilmuwan. Dengan perkataan lain kecendrungan individu untuk bertindak atau berperilaku dalam memecahkan suatu masalah secara sistematis melalui langkah-langkah ilmiah. Salah satu aspek tujuan dalam mempelajari ilmu alamiah adalah pembentukan sikap ilmiah. Sikap ilmiah adalah sikap yang seharusnya dimiliki oleh seorang peneliti, untuk dapat melalui proses penelitian yang baik dan hasil yang baik pula.
B.  Pentingnya  Menguasai Sikap Ilmiah
Sikap ilmiah adalah sikap-sikap yang seharusnya dimiliki oleh setiap ilmuwan dalam melakukan tugasnya untuk mempelajari meneruskan, menolak atau menerima serta merubah atau menambah suatu ilmu.Penulis karangan ilmiah sepatutnya memiliki sikap-sikap ilmiah agar karyanya dapat dipertanggungjawabkan, baik kepada masyarakat maupun kepada diri sendiri. Untuk itu penulis karangan ilmiah seharusnya memahami dan merealisasikan sikap-sikap ilmiahnya sehingga dia dan karyanya menjadi semakin berkualitas.
Sikap ilmiah juga sangat penting karena  merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang ilmuwan atau akademisi ketika menghadapi persoalan-persoalan ilmiah. Seperti dalam membuat karya ilmiah, hal inilah dalam sebuah karya ilmiah penulis mengangkat karya ilmiah. Penulis berusaha menyusun suatu karya tulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Jadi tanpa memiliki sikap ilmiah seseorang tidak bisa membuat karya ilmiah karena dalam membuat sebuah karya ilmiah yang baik harus mereferensi kepada penelitian yang lain yang sebelumnya telah dilakukan. Karya tulis ilmiah tidak boleh subjektif atau menggunakan perspektif peneliti. Tentu saja harus objektif atau pendeketan fakta. Karya tulis ilmiah tidak boleh lepas konteks. Artinya harus memperhatikan penelitian-penelitian sebelumnya pada disiplin ilmu terkait.
Dengan memiliki sikap ilmiah sorang peneliti atau ilmuan akan lebih mudah untuk membuat karya ilmiahnya ataupun dalam melakukan sebuah penelitian ilmiah karna sikap ilmiah merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang peneliti atau ilmuwan.


C.  Beberapa Sikap Ilmiah dalam Penulisan Karya Ilmiah
Sikap ilmiah merupakan pengejawantahan dari mental ilmiah, sehingga sikap dalam menulis karangan ilmiah akan memberikan warna dalam penyusunan karya tulis ilmiah. Brotowidjojo (1993:32-34) mengungkapkan beberapa sikap ilmiah, antara lain:
1.    Sikap ingin tahu.
Apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya, maka ia berusaha mengetahuinya, senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiwa, kebiasaan menggunakan alat indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah, memperlihatkan kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.
2.    Sikap kritis.
Tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat, kebiasaan menggunakan bukti–bukti pada waktu menarik kesimpulan,  tidak merasa paling benar yang harus diikuti oleh orang lain, bersedia mengubah pendapatnya berdasarkan bukti-bukti yang kuat.
3.    Sikap terbuka.
Bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbeda dengan apa yang diketahuinya. Seorang peneliti harus dapat berterus terang, berpikir positif, dan bersedia mendengar dan menerima pendapat orang lain. Kritikan, saran, dan masukan dapat membuat hasil penelitian menjadi lebih baik.
4.    Sikap objektif.
Melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu, menjauhkan bias pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri. Dengan kata lain mereka dapat mengatakan secara jujur dan menjauhkan kepentingan dirinya sebagai subjek.
5.    Sikap rela menghargai karya orang lain.
Tidak akan mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa lain.
6.    Sikap tekun.
Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan, tidak akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum selesai terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya, ia berusaha bekerja dengan teliti.
7.    Sikap berani mempertahankan kebenaran.
Sikap ini menampakkan pada ketegaran membela fakta dan hasil temuan lapangan atau pengembangan walaupun bertentangan atau tidak sesuai dengan teori atau dalilyangada.
Dalam penulisan karangan ilmiah, sikap ingin tahu tampak dalam ungkapan pertanyaan dalam mempersoalkan masalah atau teori, bahkan melakukan suatu prediksi pada masalah-masalah lain yang mungkin terjadi. Sikap ini berkaitan dengan sikap ilmiah lainnya, yaitu memiliki wawasan ke depan. Sementara itu, sikap kritis dalam penulisan karangan ilmiah tampak dalam kecermatan berpikir dan menguraikan permasalahan secara tajam pada pokok persoalan. Penyimpangan yang bersifat prinsip akan dihindari dalam menulis karangan ilmiah.
Sikap terbuka dan objektif ditunjukkan oleh uraian yang tidak apriori terhadap pendapat atau temuan ahli lain. Penulisan karangan ilmiah dilakukan dengan mengungkapkan apa adanya. Sekalipun memiliki persepsi yang berbeda seorang penulis karangan ilmiah akan mengungkapkan dasar persepsi secara kritis untuk mempersoalkan masalah yang dipertentangkan. Sikap ini akan diikuti pula oleh sikap rela menghargai pendapat orang lain yang berbeda dengan pendapat dirinya. Apabila pendapatnya benar dan ditentukan berdasarkan penelitian dengan metodologi penulisan ilmiah, sikap berani mempertahankan kebenaran merupakan salah satu implementasi sikap ilmiah.
Kebiasaan-kebiasaan yang bertentangan dengan sikap ilmiah harus anda buang jauh-jauh, misalnya sikap menonjolkan diri dan tidak menghargai pendapat orang lain, sikap ragu dan mudah putus asa, sikap skeptic dan tak acuh terhadap masalah yang dihadapi.
Sejalan dengan deskripsi sikap ilmiah ini, de Bono (1990: 10-11) menyatakan sikap tersebut sebagai sifat pemikir (ilmiah) yang memiliki karakteristik pemikir efektif. Karakteristik yang dimaksud adalah:
a.    Bersifat objektif dan memperhatikan ketidakefektifan pemikirannya. Artinya yaitu dalam kerangka ilmiah semua keterangan yang diungkapkan tidak pernah subjektif, senantiasa factual dan apa adanya, serta tidak diintervensi oleh kepentinganbaik pribadi maupun golongan.
b.    Menyadari apa yang perlu dilakukan, sekalipun dirinya tidak dapat melakukannya.
c.    Menelaah buah pikiran orang lain bukan untuk mencari kesalahannya tetapi untuk memetakan kawasan.
d.   Bersifat konstruktif bukan hanya bisa mengkritik.
e.    Berpendapat bahwa berpikir (ilmiah) bertujuan untuk mencapai pengertian yang lebih baik, keputusan yang lebih tepat dan cara bertindak yang sehat, bukan untuk membuktikan bahwa dirinya lebih pandai dari pada yang lain.
f.     Menghargai gagasan sebagaimana dirinya ikhlas menghargai keindahan setangkai mawar yang tidak dipersoalkan taman tempat bunga itu tumbuh.
g.    Bahasa dalam kerangka ilmiah harus baku artinya harus sesuai dengan bahasa yang  dijadikan tolak ukur atau standar bagi betul tidaknya penggunaan bahasa.
Sikap ilmiah diuraikan tersebut idealnya menyatu dalam diri pemikir dan penulis karangan ilmiah sebagai ciri seorang ilmuwan dalam berpikir.[2]
Namun pada dasarnya, karakteristik sebuah karya ilmiah dapat dikaji minimal beberapa aspek, yaitu: (a) struktur sajian, (b) komponen dan substansi, (c)sikappenulis, serta (d) penggunaan bahasa. Stuktur sajian karyai lmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar kebagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab dan subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak. Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak manggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua. Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.[3]
D.  Menumbuhkan Sikap Ilmiah
Untuk menumbuhkan sikap ilmiah seseorang harus bisa menumbuhkan Kemampuan Berfikir Nalar Istilah penalaran adalah terjemahan dari kata reasoning yang bermakna proses berpikir untuk menarik kesimpulan logis berdasarkan fakta dan sumber yang relevan (Shurter dan Pierce dalam Sumarmo, 1987; Suherman dan Winataputra, 1993; Hudojo, 1990).[4]Kreativitas adalah merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru untuk memberi ide kreativ dalam memecahkan masalah atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan yang baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya.daya kritis/ berfikir kritis adalah berfikir pada sebuah level yang kompleks yang bertujuan untuk menilai valid tidaknya sumber informasi, bisa membedakan mana yang relevan dan tidak relevan, bisa membedakan mana yang fakta dan mana yang opini, serta mampu mengidentifikasi bias dan sudut pandang. Yang tetntu saja dengan berbagai proses analisis dan proses evaluasi terhadap informasi yang di dapatkan.
Untuk menumbuhkan sikap ilmiah juga bisa dengan membangkitkan rasa ingin tahu, yaitu suatu emosi yang berkaitan dengan perilaku ingin tahu seperti eksplorasi, investigasi, dan belajar, terbukti dengan pengamatan pada spesies hewan manusia dan banyak. Istilah ini juga dapat digunakan untuk menunjukkan perilaku itu sendiri disebabkan oleh emosi rasa ingin tahu, serta menambah wawasan pemikiran terhadap IPTEK'ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu suatu sumber informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan ataupun wawasan seseorang dibidang teknologi.
Selain itu ada juga hal-hal lain yang bisa di lakukan oleh seseorang untuk menumbuhkan sikap ilmiah yaitu  memperluas informasi dan komunikasi yang positif, mengenal cara-cara berorganisasi yang baik, membangkitkan motivasi belajar dan berkompetisi positif, mengenal sikap-sikap ilmiah (objektif, jujur, terbuka, toleran, optimis, pemberani, kreatif, tekun, dan bertanggung jawab), tumbuhnya rasa cinta terhadap lingkungan alam sekitar.



















BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Dari pembahasan yang telahdipaparkan, makadapatdisimpulkanbahwaSikap ilmiah merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang ilmuwan atau akademisi ketika menghadapi persoalan-persoalan ilmiah. Sikap ilmiah ini perlu dibiasakan dalam berbagai forum ilmiah, misalnya dalam diskusi,seminar, loka karya, dan penulisan karya ilmiah.
Sikap ilmiah pada dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan oleh para Ilmuwan saat mereka melakukan kegiatan sebagai seorang ilmuwan. Dengan perkataan lain kecendrunganindividu untuk bertindak atau berperilaku dalam memecahkan suatu masalah secara sistematis melalui langkah-langkah ilmiah. Salah satu aspek tujuan dalam mempelajari ilmu alamiah adalah pembentukan sikap ilmiah.Sikap ilmiah adalah sikap yang seharusnya dimiliki oleh seorang peneliti, untuk dapat melalui proses penelitian yang baik dan hasil yang baik pula.
Sikap ilmiah juga sangat penting karena  merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang ilmuwan atau akademisi ketika menghadapi persoalan-persoalan ilmiah. Seperti dalam membuat karya ilmiah, hal inilah dalam sebuah karya ilmiah penulis mengangkat karya ilmiah. Penulis berusaha menyusun suatu karya tulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Jadi tanpa memiliki sikap ilmiah seseorang tidak bisa membuat karya ilmiah karena dalam membuat sebuah karya ilmiah yang baik harus mereferensi kepada penelitian yang lain yang sebelumnya telah dilakukan. Karya tulis ilmiah tidak boleh subjektif atau menggunakan perspektif peneliti. Tentu saja harus objektif atau pendeketan fakta. Karya tulis ilmiah tidak boleh lepas konteks. Artinya harus memperhatikan penelitian-penelitian sebelumnya pada disiplin ilmu terkait. Adapun sikap-sikap yang harus dimiliki seorang untuk menulis karya ilmiah yaitu; (1)Sikap ingin tahu, (2)Sikap kritis, (3)sikap terbuka, (4)Sikap objektif, (5)Sikap rela menghargai karya orang lain, (6)Sikap tekun, (7)Sikap berani mempertahankan kebenaran.
B.  Saran
Dalam menulis karya ilmiah, penulis diharapkan memiliki sikap-sikap ilmiah yang harus dilakukanoleh seorang peneliti atau penulis karya ilmiah, agar karya ilmiah yang telah dibuat bias dipertanggungjawabkan dan dapat dinikmati oleh pembaca. Kami juga mengharapkan para pembaca dapat meningkatkan kekreatifannya dan kekritisannya dalam berfikir saat membuat karya ilmiah.





















DAFTAR PUSTAKA

Herson anwar, Penilaian Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains, Jurnal Pelangi Ilmu, VOL. 2 NO.5, Mei 2009.

Kusmana, sehrli. 2010.  Merancang Karya Tulis Ilmiah. Bandung: Remaja RosdaKarya

Dalman. 2014. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Raja Grapindo Persada

Somatanaya dan Sri Tirto madawistama.  Analisis Kemampuan Berpikir nalar matematis serta kontribusinya terhadap prestasi belajar mahasiswa, Jurnal Siliwangi, Vol. 1. No. 1, November 2015.



[1]Herson anwar, Penilaian Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains, Jurnal Pelangi Ilmu, VOL. 2 NO.5, Mei 2009, hlm.111
[2]Suherli kusmana, Merancang Karya Tulis Ilmiah, (Bandung: Remaja RosdaKarya) hlm. 84-86
[3]Dalman, Menulis Karya Ilmiah, (Jakarta: Raja Grapindo Persada) hlm.31-32
[4]Somatanaya dan Sri Tirto madawistama, Analisis Kemampuan Berpikir nalar matematis serta kontribusinya terhadap prestasi belajar mahasiswa, Jurnal Siliwangi, Vol. 1. No. 1, November 2015, hlm. 2

0 komentar:

Posting Komentar

Contact

Talk to us

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Dolores iusto fugit esse soluta quae debitis quibusdam harum voluptatem, maxime, aliquam sequi. Tempora ipsum magni unde velit corporis fuga, necessitatibus blanditiis.

Address:

9983 City name, Street name, 232 Apartment C

Work Time:

Monday - Friday from 9am to 5pm

Phone:

595 12 34 567

Powered By Blogger
Powered By Blogger
Powered By Blogger

Arsip Blog

Cari Blog Ini

Muhammad Yusra. Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

Translate

Karya ilmiah

Karya ilmiah

Observasi Pengenalan Sekolah