Selasa, 27 Maret 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan Ujian Tengah Semester mata kuliah Teknik
Penulisan Ilmiah tentang “Langkah
Penulisan Karya Ilmiah”
dengan baik dan lancar.
Saya
mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Teknik Penulisan
Ilmiah, Bapak Ferdinan, S. Pd., M. Pd. yang telah membimbing saya dalam
pembuatan makalah ini, serta semua pihak yang telah membantu sehingga makalah
ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi mahasiswa/i dalam proses belajar mengajar.
Tembilahan, Maret 2017
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 2
C. Tujuan...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 3
Langkah
Penulisan Karya Ilmiah.............................................................. 3
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 20
A. Kesimpulan.............................................................................................. 20
B.
Saran........................................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 22
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Menulis karya tulis ilmiah yaitu
membuat laporan
tertulis dan diterbitkan lalu setelah itu memaparkan hasil penelitian atau
pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi
kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati dalam pembuatan karya
ilmiah.
Karya
ilmiah mungkin saja terdapat penyajian yang berulang-ulang atau tumpang tindih,
pemakaian bahasa yang kurang efektif, baik dari segi penulisan dan pemilihan
kata, penyusunan kalimat, penyusunan paragraf, maupun segi penerapan kaidah
ejaan. Oleh sebab
itu, format penulisannya menyesuaikan dengan format penelitian. Format
penelitian sangat tergantung dengan metode penelitian yang digunakan, di mana setiap
metode memiliki format tersendiri.
Format dalam menulis karya ilmiah
merupakan alur-alur jalan pikiran yang terdapat dalam sebuah penelitian yang
dikaitkan dengan proses penulisan, dan didalam dunia informasi ada berbagai
macam bentuk penyampaian informasi berita, salah satunya adalah penulisan
ilmiah. Penulisan ilmiah ini dapat berupa karya ilmiah, artikel, makalah dan
skripsi.
Pada pembahasan ini penulis akan
memaparkan langkah-langkah penulisan karya ilmiah.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang disampaikan pada paparan di atas, permasalahan yang
bisa penulis angkat yaitu bagaimana langkah penulisan karya ilmiah ?
C. Tujuan
Penulisan
Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah
yang disampaikan diatas, tujuannya yaitu untuk mengetahui langkah penulisan
karya ilmiah.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Langkah Penulisan Karya Ilmiah
Penyusunan
karya ilmiah harus menyesuaikan dengan kaidah penulisan dalam berbahasa.
Langkah – langkah penulisan karya ilmiah yaitu
terdiri dari lima tahap
diantaranya yaitu pertama, tahap persiapan. Yang termasuk dalam tahap persiapan
adalah (a) pemilihan topik/masalah, (b) penentuan judul, dan (c) pembuatan
kerangka karya. Kedua, pengumpulan data. Yang termasuk dalam tahap pengumpulan
data adalah (a) pencarian keterangan dari bahan bacaan, seperti buku, majalah,
dan surat kabar, (b) pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui
masalah yang akan ditulis, (c) pengamatan langsung ke objek yang akan diteliti,
dan (d) percobaan dan pengujian di lapangan atau di laboratorium. Ketiga, yaitu
pengorganisasian dan pengonsepan. Yang termasuk tahap pengorganisasian dan
pengonsepan adalah (a) pengelompokan bahan, yaitu bagian-bagian mana yang akan
didahulukan dan bagian mana yang akan dikemudiankan, dan (b) pengonsepan.
Keempat, pemeriksaan/penyuntingan konsep. Yang termasuk tahap pemeriksaan atau
penyuntingan konsep adalah pembacaan dan pengecekan kembali masalah; yang
kurang lengkap dilengkapi, yang kurang relevan dibuang. Kelima, yaitu tahap penyajian/pengetikan.
Yang termasuk tahap penyajian adalah pengetikan hasil penelitian atau studi
pustaka. (Arifin, 2003: 7)
Berikut
adalah rincian tahap atau kegiatan-kegiatan yang dimaksud:
1.
Tahap Persiapan
Ada tiga hal pokok dalam melakukan persiapan menulis, yaitu (a)
pemilihan topik/masalah, (b) penentuan judul, dan (c) pembuatan kerangka
karya (outline).
a.
Pemilihan
Topik/Masalah
Dalam membuat karya ilmiah, topik tulisan
dapat ditentukan oleh Anda sendiri atau ditentukan oleh orang lain. tidak
masalah apakah topik itu Anda sendiri yang memilih atau ditentukan oleh orang
lain maka langkah pertama yang harus
Anda lakukan di dalam menentukan topik adalah menentukan ide-ide utama. Kemudian, uji dan tanya pada
diri sendiri apakah memang ide-ide itu yang akan anda tulis.
Setelah anda memperoleh ide untuk tulisan, hal
berikutnya yang perlu Anda lakukan adalah bertanya pada diri sendiri tentang
hal-hal berikut :
1. Apakah Anda betul-betul berminat mengulas topik tersebut secara lebih
mendalam?
2. Mudahkah bagi Anda untuk mendapatkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk
menulis topik tersebut?
3. Apakah topik tersebut mudah dipilah
menjadi bagian-bagian lebih kecil yang dapat dikembangkan lebih lanjut?
4.
pertanyaan seperti apa yang dapat diajukan terhadap
topik yang dipilih tersebut?
Jika jawaban terhadap pertanyaan tersebut sebagian besar
menyatakan ya maka dalam menentukan topik tulisan paling tidak anda telah
melakukannya dengan baik.
1)
Menentukan topik sendiri
Jika anda bebas menentukan topik sendiri untuk tulisan
anda, cobalah salah satu metode penentuan topik berikut ini :
a.
Tulis apa pun yang ingin anda tulis mengenal
topik yang anda pilih selama dua puluh menit tanpa henti.
b.
Amati konflik yang pernah terjadi.
c.
Pilih topik yang ingin Anda ketahui lebih
mendalam.
2)
Merumuskan kembali topik yang telah ditentukan
Apabila topik untuk karya ilmiah ditugaskan oleh orang
lain, misalnya dosen, atasan atau instansi tertentu, cari cara untuk merumuskan
topik tersebut agar topik tersebut menjadi topik yang Anda sukai. Salah satu
cara yang dapat ditempuh adalah mencari keterkaitan antara topik yang diajukan
dengan apa-apa yang telah Anda ketahui mengenai topik tersebut sebelumnya,
kaitkan pula topik tersebut dengan minat dan pengalaman pribadi Anda. (Wardani, dkk, 2009: 2.8-2.10).
Topik/masalah adalah pokok pembicaraan. Topik banyak tersedia dan
melimpah di sekitar kita, misalnya persoalan kemasyarakatan, pertanian,
manajemen, akuntansi, sumber daya manusia, kedokteran, teknik, industri, hukum,
pariwisata, perhotelan, lingkungan hidup, dan sebagainya. (Widyamartaya dan
Sudiati, 1997: 31; Sudarmoyo, 2000: 11; Arifin, 2003: 8).
Dalam
hubungan dengan pemilihan topik yang hendak diangkat ke dalam karya ilmiah,
Keraf (1980: 111), berpendapat bahwa “penyusunan karya ilmiah lebih baik
menulis sesuatu yang menarik perhatian dengan pokok persoalan yang benar-benar
diketahui daripada menulis pokok-pokok yang tidak menarik atau tidak diketahui
sama sekali”. Sehubungan dengan isi pernyataan itu, “terdapat hal-hal yang
patut dipertimbangkan dengan seksama oleh penyusun karya ilmiah yaitu:
1)
Topik
yang dipilih harus berada di sekitar kita, baik di sekitar pengalaman kita
maupun di sekitar pengetahuan kita. Hindarilah topik yang jauh dari diri kita
karena hal itu akan menyulitkan kita ketika mengarangnya!
2)
Topik
yang dipilih harus topik yang paling menarik perhatian kita.
3)
Topik
yang dipilih terpusat pada suatu segi lingkup yang sempit dan terbatas. Hindari
pokok masalah yang menyeret kita kepada pengumpulan informasi yang beraneka
ragam!
4)
Topik
yang dipilih memiliki data dan fakta yang objektif. Hindari topik yang bersifat
subjektif, seperti kesenangan atau angan-angan kita!
5)
Topik
yang dipilih harus kita ketahui prinsip-prinsip ilmiahnya, walaupun serba
sedikit. Artinya topik yang dipilih itu janganlah terlalu baru bagi kita.
6)
Topik
yang dipilih harus memiliki sumber acuan, memiliki bahan kepustakaan yang dapat
memberikan informasi tentang pokok masalah yang hendak ditulis. Sumber
kepustakaan dapat berupa buku, majalah, jurnal, surat kabar, brosur, surat
keputusan, situs web, atau undang-undang (Arifin, 2003: 8).
b.
Pembatasan
Topik dan Penentuan Judul
Jika
topik sudah ditentukan dengan pasti sesuai dengan petunjuk-petunjuk, kita
tinggal menguji sekali lagi; apakah topik itu betul-betul cukup sempit dan
terbatas ataukah masih terlalu umum dan mengambang.
Jika
sudah dilakukan pembatasan topik, judul karya ilmiah bukanlah hal yang sulit
ditentukan karena pada dasarnya langkah-langkah yang ditempuh dalam pembatasan
topik sama saja dengan langkah-langkah dalam penentuan judul. Perbedaannya
adalah pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah,
sedangkan penentuan judul dapat dilakukan sebelum atau sesudah penulisan karya
ilmiah. Jika sudah ada topik yang terbatas, karya ilmiah sudah dapat mulai
digarap walaupun judul belum ada. (Bambang Dwiloka dan Rati Riana, 2005:
10-11).
Terdapat
beberapa tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan awal pencarian topik ini. Di
antaranya adalah (1) menetapkan topik yang akan dikembangkan dengan seksama,
(2) memperoleh sumber tulisan sebanyak mungkin, dan (3) mencari verifikasi yang
memungkinkan dilaksanakannya penggarapan topik yang dipilih. Semua tujuan
tersebut cukup ditempuh melalui usaha membaca cepat berbagai sumber. (Dwibertha
Hardjono, 2007: 128).
Selain
dengan pembatasan topik, menurut Arifin (2003: 9), “penentuan judul karya
ilmiah dapat pula ditempuh dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan masalah
apa, mengapa, bagaimana, dimana, dan kapan”.
Tentu saja, tidak semua pertanyaan itu harus dijawab pada penentuan judul.
Perhatikan contoh
penentuan judul dengan cara bertanya sebagai berikut:
Pertama-tama,
kita bertanya dengan pertanyaan masalah apa. Jawaban yang kita temukan
bermacam-macam. Kita tentu memilih masalah yang terdekat dengan kita, yang
paling menarik perhatian kita. Contoh masalah itu adalah:
1)
Industri
mebel;
2)
Greeter
hotel;
3)
Gas
karbon monoksida (CO).
Setelah
masalahnya ditentukan, kita dapat bertanya dengan pertanyaan mengapa.
Jawaban yang dapat timbul untuk pertanyaan ini adalah:
1)
Mengembang;
2)
Melayani;
3)
Mencemari.
Judul karya haruslah berbentuk
frasa, bukan berbentuk kalimat. Oleh karena itu, kata-kata tersebut dapat kita
jadikan kata benda agar dapat dijadikan judul karya, seperti:
1)
Mengembang
menjadi pengembangan;
2)
Melayani menjadi pelayanan;
3)
Mencemari menjadi pencemaran.
Dapat pula kata-kata tersebut tetap
kata kerja asal ditambah atau mengandung kata benda dan judul yang dibuat tidak
berupa kalimat. Dengan dua pertanyaan itu, kita memiliki judul sebagai berikut:
1)
Pengembangan
Industri Mebel atau Upaya Mengembangan Industri Mebel;
2)
Pelayanan
Greeter Hotel;
3)
Pencemaran
Gas Karbon Monoksida.
Agar karya ilmiah dapat berpijak
pada suatu masalah yang terbatas dan ruang lingkup yang tidak terlalu
mengambang, judul karya ilmiah tersebut harus dibatasi lagi, misalnya dengan
menyebut nama suatu tempat. Pertanyaan dimana akan memberikan jawaban
mengenai tempat objek yang sedang diteliti, misalnya:
1)
di
Kabupaten Jepara;
2)
di
Hotel Inna Garuda, Yogyakarta;
3)
di
Kota Semarang.
Kalau dengan pertanyaan dimana
diperoleh jawaban yang masih dirasakan terlalu luas, pertanyaan kapan
dapat mempersempit suatu judul karya ilmiah. Pertanyaan kapan akan
memberikan jawaban, antara lain:
1)
tahun
2004;
2)
trimester
I/2004;
3)
dewasa
ini.
Setelah menggunakan pertanyaan masalah
apa, mengapa, dimana, dan kapan, kini kita memiliki
judul karya ilmiah sebagai berikut:
1)
Pengembangan
Industri Mebel di Kabupaten Jepara Tahun 2004;
2)
Pelayanan
Greeter di Hotel Inna Garuda, Yogyakarta Trimester I/2004;
3)
Pencemaran
Gas Karbon Monoksida di Kota Semarang Dewasa ini.
Adakalanya pertanyaan dimana
tidaklah diperlukan, tetapi pertanyaan kapan diperlukan, atau
sebaliknya.
Contoh judul “Inseminasi Buatan di
Peternakan Sapi ‘Budi Mix Farming’ Grobogan, Jawa Tengah” merupakan jawaban
pertanyaan masalah apa, mengapa¸ dan dimana, tanpa
pertanyaan kapan.
Contoh judul “Persaingan Bisnis
Tradisional dengan Bisnis Modern Saat ini” merupakan jawaban pertanyaan masalah
apa, mengapa, dan kapan, tanpa pertanyaan dimana.
Contoh judul berikut ini sudah cukup
sempit walaupun tanpa menjawab pertanyaan dimana dan kapan.
1)
Hidroponik
Bercocok Tanam tanpa Tanah;
2)
Pembudidayaan
Suplir sebagai Tanaman Hias.
Adakalanya pembatasan judul itu
dilakukan dengan memberikan subjudul. Subjudul itu selain berfungsi membatasi
judul juga berfungsi sebagai penjelasan atau keterangan judul utama. Dalam hal
seperti itu, antara judul utama dan subjudul harus dibubuhkan tanda baca titik
dua (:) seperti:
1)
PENINGKATAN
PRODUKSI SAPI POTONG DI JAWA TENGAH : SEGI KUALITAS DAN KUANTITAS;
2)
INTONATION
: IN RELATION TO SYNTAX IN BAHASA INDONESIA.
Judul-judul karya ilmiah berikut
ini, dapat digarap oleh mahasiswa dengan program studi tertentu.
1)
Fakultas
Pertanian
Topik : Produksi Kelapa Sawit
Judul : Upaya Meningkatkan Produksi Kelapa Sawit di
Bengkulu dengan Cara Perbaikan Pola Tanam
2)
Fakultas
Ekonomi
Topik : Manajemen Sumber Daya Manusia
Judul : Hubungan Kompensasi Finansial dengan
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Subur Makmur Semarang
3)
Fakultas
Hukum
Topik : Kejahatan Kerah Putih
Judul : Faktor-faktor yang Menyebabkan Terjadinya
Peningkatan Kejahatan Kerah Putih di Kota Semarang Tahun 2004
4)
Fakultas
Sastra
Topik : Tema Novel
Judul : Tema Keagamaan dalam Novel Karya HAMKA
5)
Sekolah
Tinggi Pariwisata dan Perhotelan
Topik : Pengembangan Desa Wisata
Judul : Strategi Pengembangan Desa Sodong Kabupaten
Batang Menjadi Desa Wisata
Topik : Sirkulasi dan Pemakaian Linen
Judul : Pengawasan terhadap Sirkulasi dan Pemakaian
Linen di Hotel Graha Santika Semarang
6)
Fakultas
Teknik (Sipil Hidro)
Topik : Banjir
Judul : Pengendalian Banjir di Kawasan Simpang Lima
Semarang
7)
Fakultas
Teknik (Industri)
Topik : Industri Semen
Judul : Peningkatan Industri Semen di PT. Semen
Gresik Jawa Timur
8)
Fakultas
Peternakan (Teknologi Hasil Ternak)
Topik : Kolesterol Telur
Judul : Efek Kolesteremik Berbagai Telur
c.
Pembuatan
Kerangka Karya
Kerangka karya disebut juga ragangan (outline). “Pada
prinsipnya, penyusunan kerangka karya adalah proses penggolongan dan penataan
berbagai fakta, yang kadang-kadang berbeda jenis dan sifatnya, menjadi kesatuan
yang berpautan (Moeliono, 1988: 1)”. “Penyusunan karya ilmiah dapat membuat ragangan
buram, yakni ragangan yang hanya memuat pokok-pokok gagasan sebagai pecahan
dari topik yang sudah dibatasi, atau dapat juga membuat ragangan kerja,
yaitu ragangan yang sudah merupakan perluasan atau penjabaran dari ragangan
buram (Arifin, 2003: 15)”. Tentu saja, jenis kedua memudahkan penyusun untuk
mengembangkan karya.
Penulis karya ilmiah harus menentukan dahulu judul-judul bab dan
judul subbab sebelum menentukan kerangka karya. Judul bab dan judul subbab itu
merupakan pecahan masalah dari judul karya ilmiah yang ditentukan. Untuk
menentukan judul bab dan judul subbab, penyusun karya ilmiah dapat bertanya
ihwal judul karya ilmiahnya. Pertanyaan yang dapat diajukan ialah “apa yang
akan dilakukan dengan judul itu”, “akan diapakan judul itu”, atau “masalah apa
saja yang dapat dibicarakan di bawah judul tersebut”. Misalnya judul karya
ilmiah (hasil penelitian) “Pengaruh Motivasi dan Kepemimpinan terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan Hotel Grand Candi Semarang”. Hal yang dapat tersangkut-paut dan
dapat dibicarakan dalam karya ilmiah itu adalah (1) “manajemen sumber daya
manusia”, (2) “motivasi”, (3) “kepemimpinan”, dan (4) “kepuasan kerja”. Hal-hal
tersebut dapat dijadikan empat judul bab analisis. Atau, jika bagian
analisisnya hanya satu bab, hal-hal itu dapat dijadikan subbab. Keempat subbab
itu masih dapat dirinci lagi dengan memecah subbab tersebut menjadi bagian yang
sekecil-kecilnya. Misalnya judul subbab “motivasi” dapat dipecah lagi menjadi
(a) “pengertian motivasi”, (b) “teori motivasi”, dan (c) “motivasi dan perilaku”.
Judul subbab “kepemimpinan” dapat dipecah lagi menjadi beberapa subsubbab yaitu
(a) “pengertian kepemimpinan”, (b) “teori kepemimpinan”, (c) “tipe
kepemimpinan”, dan (d) “fungsi kepemimpinan”. Judul subbab kepuasan kerja dapat
dipecah lagi menjadi (a) “pengertian kepuasan kerja”, (b) “teori kepuasan
kerja”, (c) “faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja”, (d) “manfaat kepuasan
kerja”, dan (e) “pengukuran kepuasan kerja”.
Jika kita sudah merasa yakin bahwa masalah itu sudah dipecah lagi
menjadi bab, subbab, subsubbab seperti tersebut, kini penyusun karya ilmiah
dapat menuliskan kerangka karya/ragangan karya ilmiahnya. Ragangan inilah yang
akan dijadikan patokan bekerja sehingga tidak akan terjadi tumpang tindih dalam
penganalisisannya.
Berikut ini adalah contoh ragangan tersebut:
Contoh
Ragangan (1)
PENGARUH
MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN HOTEL GRAND CANDI
SEMARANG
Pengaruh
Motivasi dan Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja
1.
Manajemen
Sumber Daya Manusia
2.
Motivasi
2.1
Pengertian
Motivasi
2.2
Teori
Motivasi
2.3
Motivasi
dan Perilaku
3.
Kepemimpinan
3.1
Pengertian
Kepemimpinan
3.2
Teori
Kepemimpinan
3.3
Tipe
Kepemimpinan
3.4
Fungsi
Kepemimpinan
4.
Kepuasan
Kerja
4.1
Pengertian
Kepuasan Kerja
4.2
Teori
Kepuasan Kerja
4.3
Faktor
yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
4.4
Manfaat
Kepuasan Kerja
4.5
Pengukuran
Kepuasan Kerja
Jika ragangan
seperti tersebut dianggap final, langkah berikutnya adalah pembuatan rencana daftar
isi karya ilmiah. Ragangan masalah yang dianalisis ditempatkan pada bab 2
dalam daftar isi. Untuk membuat daftar isi yang lengkap, analisis masalah yang
hanya satu bab, dilengkapi dengan tajuk prakata, daftar isi, daftar
tabel (jika ada), daftar gambar (jika ada), daftar lampiran (jika
ada), dan bab pendahuluan. Bab I Pendahuluan itu terdiri atas latar
belakang masalah, identifikasi masalah, cakupan masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, dan kegunaan penelitian. Kemudian,
pada bagian akhir daftar isi dicantumkan tajuk bab simpulan dan saran, daftar
pustaka, dan lampiran (jika ada). Akhirnya, tersusunlah daftar isi
sebagai berikut.
Berikut ini
adalah contoh daftar isi karya ilmiah tersebut:
Contoh Daftar
Isi (1)
PENGARUH MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN
TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN HOTEL GRAND CANDI SEMARANG
Halaman
PRAKATA....................................................................................... ii
DAFTAR
ISI.................................................................................. iv
DAFTAR
TABEL........................................................................... vi
DAFTAR
GAMBAR..................................................................... vii
DAFTAR
LAMPIRAN................................................................ viii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah.............................................. 1
1.2
Identifikasi
Masalah.................................................... 4
1.3
Cakupan
Masalah........................................................ 5
1.4
Rumusan
Masalah....................................................... 7
1.5
Tujuan
Penelitian......................................................... 8
1.6
Kegunaan
Penelitian.................................................. 10
BAB
II TINJAUAN TEORITIS, KERANGKA PEMIKIRAN,
DAN
HIPOTESIS
2.1
Manajemen
Sumber Daya Manusia............................ 11
2.2
Motivasi...................................................................... 14
2.2.1
Pengertian
Motivasi......................................... 14
2.2.2
Teori
Motivasi.................................................. 16
2.2.3
Motivasi
dan Perilaku...................................... 20
2.3 Kepemimpinan........................................................... 25
2.3.1
Pengertian
Kepemimpinan............................... 25
2.3.2
Teori
Kepemimpinan........................................ 26
2.3.3
Tipe
Kepemimpinan......................................... 30
2.3.4
Fungsi
Kepemimpinan..................................... 38
2.4 Kepuasan Kerja.......................................................... 41
2.4.1
Pengertian
Kepuasan Kerja.............................. 41
2.4.2
Teori
Kepuasan Kerja...................................... 43
2.4.3
Faktor
yang Mempengaruhi
Kepuasan Kerja................................................ 46
2.4.4
Manfaat
Kepuasan Kerja................................. 48
2.4.5
Pengukuran
Kepuasan Kerja............................ 51
2.5
Kerangka
Pemikiran Penelitian.................................. 53
2.6
Hipotesis..................................................................... 55
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Bidang Penelitian...................................................... 57
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian.................................... 57
3.3 Metode Penelitian..................................................... 58
3.4 Alat Pengumpulan Data............................................ 59
3.5 Sumber Data.............................................................. 60
3.6 Populasi dan Sampel................................................. 60
3.7 Variabel dan Definisi Operasional............................ 62
3.8 Validitas dan Reliabilitas.......................................... 64
3.9 Teknik Analisis Data................................................. 68
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Temuan............................................. 71
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan.......................... 71
4.2.2 Kondisi Sumber Daya Perusahaan................... 74
4.1.3 Gambaran Umum Responden.......................... 78
4.2 Pengujian Persyaratan Analisi Data.......................... 84
4.2.1 Uji Validitas..................................................... 84
4.2.2 Uji Reliabilitas................................................. 88
4.3 Hasil Pengujian Hipotesis.......................................... 91
4.3.1 Uji Asumsi....................................................... 92
4.3.2 Uji Normalitas.................................................. 94
4.3.3 Uji Linieritas.................................................... 96
4.3.4 Uji Signifikan Pengaruh Motivasi dan
Kepemimpinan
terhadap Kepuasan Kerja....... 98
4.4 Pembahasan............................................................. 100
4.4.1 Analisis Variabel Motivasi............................. 100
4.4.2 Analisis Variabel Kepemimpinan................... 102
4.4.3 Analisis Variabel Kepuasan Kerja................. 104
4.4.4 Analisis Pengaruh Motivasi dan
Kepemimpinan
terhadap Kepuasan Kerja..... 106
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan.................................................................. 108
5.2 Saran ....................................................................... 110
DAFTAR RUJUKAN................................................................. 111
LAMPIRAN................................................................................ 115
Contoh
ragangan (1) dan contoh daftar isi (1) tersebut adalah contoh untuk judul karya
ilmiah hasil penelitian. Contoh judul karya ilmiah bukan hasil penelitian
(telaah pustaka), isi, substansi ragangan, dan daftar isi disesuaikan.
Misalnnya judul karya ilmiah “Ilmu Pengetahuan dan Kebenaran”, kerangka karya
yang daapt dipertimbangkan adalah sebagai berikut:
Contoh
Rangangan (2)
ILMU
PENGETAHUAN DAN KEBENARAN
1.
Pengertian
Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan
1.1
Pengertian
Pengetahuan
1.2
Pengertian
Ilmu Pengetahuan
2.
Klasifikasi
dan Aspek Ilmu Pengetahuan
2.1
Klasifikasi
Ilmu Pengetahuan
2.2
Aspek
Ilmu Pengetahuan
3.
Peranan
Ilmu Pengetahuan
3.1
Pengamalan
Ilmu Pengetahuan
3.2
Ilmu
Pengetahuan dan Kebenaran
3.3
Peranan
Khusus Ilmu Pengetahuan
Seperti
pada contoh daftar isi (1), ragangan tentang “Ilmu Pengetahuan dan Kebenaran”
ini dilengkapi dengan bagian awal daftar isi, yang terdiri atas tajuk prakata,
daftar isi, daftar tabel (jika ada), bab pendahuluan. Bab
Pendahuluan terbagi lagi atas tajuk latar belakang dan masalah,
dan tujuan pembahasan. Setelah tajuk-tajuk analisis ditempatkan pada Bab
2, Bab 3, dan Bab 4, daftar isi ini diakhiri dengan Bab 5 Simpulan,
serta daftar pustaka dan lampiran (jika ada).
Contoh
Daftar Isi (2)
ILMU
PENGETAHUAN DAN KEBENARAN
PRAKATA......................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................... iv
DAFTAR TABEL............................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR....................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang dan Masalah......................................... 1
1.2
Tujuan
Pembahasan....................................................... 3
BAB II PENGETAHUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
2.1 Pengertian Pengetahuan................................................ 5
2.2 Pengertian Ilmu
Pengetahuan........................................ 7
BAB III KLASIFIKASI DAN ASPEK PENGETAHUAN
3.1 Klasifikasi Ilmu
Pengetahuan........................................ 9
3.2 Aspek Ilmu Pengetahuan............................................. 12
BAB IV PERANAN ILMU PENGETAHUAN
4.1 Pengamalan Ilmu
Pengetahuan.................................... 14
4.2 Ilmu Pengetahuan dan
Kebenaran............................... 16
4.3 Peranan Khusus Ilmu
Pengetahuan............................. 20
BAB V SIMPULAN....................................................................... 23
DAFTAR RUJUKAN...................................................................... 24
LAMPIRAN..................................................................................... 27
Kedua
contoh ragangan karya dan kedua contoh daftar isi itu hanya merupakan dua
kemungkinan kerangka dasar pola berpikir yang diterapkan dalam menyusun karya
ilmiah. Tidak tertutup kemungkinan adanya pola berpikir lain (yang lebih
sempurna). Sebenarnya, penentuan daftar isi ini merupakan hak penulis. Akan
tetapi, ada baiknya pola daftar isi disamakan. Paling sedikit, sebuah karya
ilmiah itu berisi tiga bab, yaitu pendahuluan, isi atau analisis,
dan penutup. Jika isi atau analisis karya itu agak luas, kita dapat
memecah isi itu menjadi dua atau lebih bab sehingga karya ilmiah menjadi empat
bab atau lebih.
Berdasarkan
garis besar pemikiran itulah kita bekerja. Kita tinggal mengembangkan ide pokok
tersebut dengan ide penjelas di dalam paragraph-paragraf. Seandainya dalam
mengembangkan suatu ide mengalami kesulitan, kita tentu harus mencari dahulu
kepustakaan yang berkaitan dengan ide pokok tersebut.
2.
Tahap Pengumpulan
Data
Jika judul karya ilmiah dan ragangannya sudah disetujui oleh
pembimbing atau oleh pimpinan lembaga pendidikan tinggi yang bersangkutan,
penyusun sudah dapat mulai mengumpulkan data.
Langkah pertama yang harus ditempuh dalam pengumpulan data adalah
mencari informasi dari kepustakaan mengenai hal-hal yang ada relevansinya
dengan judul tulisan. Informasi yang relevan diambil sarinya dan dicatat pada
kartu informasi. Di samping pencarian informasi dari kepustakaan, penyusun juga
dapat memulai terjun ke lapangan. Akan tetapi, sebelum terjun ke lapangan
penyusun minta izin kepada pemerintah setempat atau kepada pimpinan perusahaan
yang perusahaannya akan diteliti. Data di lapangan dapat dikumpulkan melalui
pengamatan (observasi), wawancara, atau eksperimen (percobaan).
3.
Tahap Pengorganisasian/Pengonsepan
Jika data sudah terkumpul, penyusun menyeleksi dan mengorganisasi
data tersebut. Penyusun harus menggolongkan data menurut jenis, sifat, atau
bentuk. Penyusun menentukan data mana yang akan dibicarakan kemudian. Jadi,
penyusun harus mengolah dan menganalisis data yang ada dengan teknik-teknik
yang ditentukan. Misalnya, jika penelitian bersifat kuantitatif, data diolah
dan dianalisis dengan teknnik statistic. Selanjutnya, penyusun dapat mulai
mengonsep karya ilmiah itu dengan urutan dalam ragangan yang ditetapkan.
4.
Tahap Pemeriksaan/Penyuntingan
Sebelum mengetik konsep, penyusun terlebih dahulu memeriksanya.
Tentu ada bagian yang tumpang tindih atau ada penjelasan yang berulang-ulang.
Buanglah penjelasan yang tidak perlu dan tambahkan penjelasan yang dirasakan
sangat menunjang pembahasan!
Secara ringkas, pemeriksaan konsep mencakupi pemeriksaan isi karya
dan cara penyajian karya, termasuk penyuntingan bahasa yang digunakan. (Bambang
Dwiloka dan Rati Riana, 2005: 11-24).
Tahap pemeriksaan dan penyuntingan konsep ini bertujuan untuk:
a.
Melengkapi
data yang dirasa masih kurang.
b.
Membuang
dan mengedit data yang dirasa tidak relevan serta tidak cocok dengan pokok
bahasan karya ilmiah.
c.
Mengedit
setiap kata-kata dalam karya ilmiah untuk menghindari penyajian bahan-bahan
secara berulang-ulang atau terjadi tumpang tindih antara tulisan satu dengan
tulisan yang lain.
d.
Mengedit
setiap bahasa yang ada dalam karya ilmiah untuk menghindari pemakaian bahasa
yang kurang efektif, contoh dalam penyusunan dan pemilihan kata, penyesuaian
kalimat, penyesuaian paragaraf, maupun penerapan kaidah ejaan sesuai EYD.
(Dalman, 2015: 58).
5.
Pengetikan/Penyajian
Dalam mengetik naskah, penyusun hendaklah memperhatikan segi
kerapian dan kebersihan. Penyusun memperhatikan tata letak unsur-unsur dalam
karya ilmiah. Misalnya, penyusun menata unsur-unsur yang tercantum dalam kulit
luar, unsur-unsur dalam halaman judul, unsur-unsur dalam daftar isi, dan
unsur-unsur dalam daftar pustaka. (Bambang Dwiloka dan Rati Riana, 2005: 24). Serta
memakai standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah, misal standar
penulisan kutipan, catatan kaki dan penggunaan bahasa sesuai dengan EYD.
(Dalman, 2015: 59).
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tahapan
dalam penulisan karya ilmiah yaitu terdiri dari beberapa tahap diantaranya
yaitu tahap persiapan, pengumpulan data, pengorganisasian dan pengonsepan,
pemeriksaan atau penyuntingan konsep, penyajian atau pengetikan.
B. Saran
1.
Dalam
menulis karya ilmiah diharapkan memperhatikan sistematika penulisan sehingga
karya ilmiah tersebut dapat diterima di berbagai kalangan.
2.
Dalam menulis diharapkan penulis dapat mengkaji
berbagai fenomena dan permasalahan yang terjadi dalam masyarakat saat ini
sehingga karya tulis dapat menjadi menarik dan bermanfaat bagi para pembaca.
3.
Kami
mengharapkan para pembaca dapat meningkatkan kekreatifannya dan kekritisannya
dalam berfikir saat membuat karya ilmiah.
DAFTAR PUSTAKA
Dalman.
2015. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta:
Rajagrafindo Persada.
Dwiloka,
Bambang dan Rati Riana. 2005. Teknik
Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Rineka Cipta.
Hardjono,
Dewibertha. 2007. Bahasa Indonesia untuk
Mahasiswa. Yogyakarta: Andi Offset.
Wardani,
dkk. 2009. Teknik Menulis Karya Ilmiah.
Jakarta: Universitas Terbuka.